Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk
anak, misalnya saja memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama
teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan-perasaan tertekan.
Masih banyak lagi manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan bermain (Tedjasaputra,
2010 ; 38). Sejalan dengan berjalannya
kognitif anak, Jean Piaget mengemukakan tahapan bermain sebagai berikut (Tedjasaputra,
2010 ; 26-27) ;
a.
Sensory Motor Play (± 3/4 bulan-1/2 tahun)
Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif
sensori motor, sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapat
dikategorikan sebagai bermain. Kegiatan anak semata-mata merupakan kelanjutan
kenikmatan yang diperolehnya. Berkaitan dengan kegiatan makan atau mengganti
sesuatu.
b.
Symbolic atau Make Believe Play (± 2-7 tahun)
Symbolic atau Make Belive Play merupakan ciri periode pra operasional yang
terjadi antara usia 2-7 tahun yang ditandai
dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak juga
lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan
dengan konsep angka ruang, kuantitas dan sebagainya.
c.
Social Play Games With Rules (± 8-11 tahun)
Dalam
bermain tahap yang tertinggi, penggunaan simbol lebih banyak diwarnai oleh
nalar, logika yang bersifat obyektif, Sejak usia 8-11 tahun anak lebih banyak
terlibat dalam kegiatan games with rulers.
Kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan permainan.
d.
Games With Rules & Sports (11 tahun
keatas)
kegiatan
bermain ini masih menyenangkan dan dinikmati anak-anak, meskipun aturannya jauh
lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang
tergolong games seperti kartu atau
kasti. Anak senang melakukannya berulang-ulang dan terpacu untuk mencapai
prestasi sebaik-baiknya.
0 Response to "Pengertian Bermain"
Post a Comment