Pengenalan Android

          Menurut aingindra.com, Android (sistem operasi) merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia  (Safaat H, 2014 : 3). Tidak sama dengan iPhone yang bentuknya persis untuk setiap seri atau Blackberry yang jumlahnya terbatas, ponsel berbasis Android memiliki banyak bentuk dan merek (Enterprise, 2010 ; 1). 

Gambar 1. Logo Android
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Popularitas Android dimulai awal 2010, meskipun ponsel Android sejak tahun lalu sudah ada. Ini terlihat dari semakin beragamnya ponsel-ponsel berbasis Android di pasaran dengan beragam pilihan harga dari yang entry level sampai high end. Bahkan beberapa operator, memaketkan dengan layanan akses datanya. Layanan akses data seperti mobile internet yang tarifnya semakin memurah, semakin mendukung penggunaan Android agar lebih meluas.
 Ponsel berbasis sistem buatan Google itu memang cocok bagi pengguna ponsel yang banyak dan perlu mengakses data internet. Karenanya, banyak aplikasi berbasis internet tersedia untuk Android. Fungsinya pun beragam, dari yang sekedar untuk mengakses e-mail, mengecek dan membuat update baru untuk akun jejaring sosial, hingga melakukan aktivitas pekerjaan. Mengakses dokumen kerja lewat layanan kolaborisme online, berbagi-pakai dokumen kerja, hingga mendayaguna ponsel menjadi alat kerja (scanner, pengontrol presentasi, sampai pengganti alat input data untuk komputer). Ini berkat pilihan aplikasi yang cukup kaya. Beberapa penggemar Android mengatakan ponsel Android menjadi pilihan alternatif yang jempolan dan terjangkau untuk iPhone yang masih mahal. Beberapa lainnya bahkan mengatakan tenaga Android malah lebih baik dari ponsel pintar buatan apple itu.
Sistem berlambang robot hijau mirip R2D2 di Star Wars itu merupakan sistem operasi terbuka yang dikembangkan oleh Google bersama sejumlah vendor ponsel dan PDA seperti Acer, Dell, HTC, LG, Motorola, Samsung, Sony Ericsson, dan sebgainya.
Sejarah Android.Inc, sebuah perusahaan startup yang berbasis di Palo Alto, California Amerika Serikat pada pertengahan 2005. Pendiri Android.Inc saat itu antara lain Rubin Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White, yang banyak mengembangkan software untuk ponsel. Nama Android mulai dikenal ketika muncul rumor bahwa Google berencana untuk masuk ke pasar ponsel. Selanjutnya, Google bersama tim yang dipimpin oleh Rubin mengembangkan platform perangkat bergerak dengan dasar kernel Linux 2.6. Awalnya, sistem ini hendak dijual kepada para pembuat handset dan layanan telekomunikasi. Namun pada akhirnya, sistem operasi perangkat bergerak ini diluncurkan dalam status open source atau sistem terbuka. Google membuka lisensi sistem operasi Android secara penuh dengan  lisensi Apache, yang artinya pihak yang ingin mengembangkan Android dapat melakukan tambahan dan modifikasi sistem secara bebas. Saat itu memang rencana ini tidak dikabarkan Google dengan terang-terangan. Google sendiri baru terbuka dengan mendirikan Open Handset Alliance (OHA) pada bulan November 2007,. Kehadiran konsorsium tersebut juga sekaligus mematahkan prediksi para analis yang saat itu memperkirakan Google akan melahirkan Google Phone, ponsel dengan fitur layanan Google di dalamnya (Kusuma, 2011: 8-9).
 Penerapan Android pun bermacam-macam. Pada kelas ponsel pintar misalnya, sejumlah vendor memodifikasi Android sebagai alat khusus navigasi (seperti Garmin-Asus A10) dan juga ponsel multimedia (seperti Sony Ericson X10). Di kelas tablet, Archos memodifikasi Android sebagai sistem untuk tablet multimedianya. Tidak hanya di ponsel, Android bahkan juga digunakan pada telepon rumah atau telepon meja. Lihat saja produk Nimble Desktop Smartphone yang berbasiskan Android 1.5 atau iDECT iHome, telepon rumah bertampilan modern futuristik. Sistem Android di telepon meja tersebut tetap dapat didayagunakan seperti Android pada ponsel, namun ada juga yang tidak menyediakan fasilitas.

 Sistem Android mampu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus yang tidak terbatas, baik aplikasi-aplikasi yang berasal dari bawaan sistem atau tambahan dari Android Marketplace. Mendengar musik, sambil browsing, dan menerima notifikasi dapat dilakukan. Berbeda dengan iPhone yang dukungan multitasking-nya terbatas. Konsepnya memang seperti Windows Mobile di mana segala notifikasi dapat dipantau dari home screen atau jendela utama sistem. Homescreen ini juga dapat didayagunakan untuk menaruh shortcut aplikasi-aplikasi yang sering digunakan pengguna. Android pun menyediakan tempat bagi widget-widget. Widget adalah aplikasi mini yang berfungsi untuk notifikasi, seperti widget yang ada di sistem operasi Windows 7 atau Mac OS  (Kusuma, 2011: 10-11).
Mari Belajar Teknologi Informasi

0 Response to "Pengenalan Android"

Post a Comment