Pengertian Game

a.        Pengertian Game
 Kata game berasal dari bahasa Inggris yang berarti permainan. Permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain yang dimainkan dengan aturan-aturan tertentu. Game adalah permainan yang menggunakan media elektronik, merupakan sebuah hiburan berbentuk multimedia yang dibuat semenarik mungkin agar pemain bisa mendapatkan sesuatu sehingga adanya kepuasan batin (Antara, et al, 2014: 112).
Teori permainan pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli matematika pada tahun 1944. Teori itu di kemukakan oleh John Von Neumann and Oscar Morgenstern, menurutnya permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri ataupun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan pemain dan sejumlah kemenangan ataupun kekalahan dalam berbagai situasi (Setiawan, 2014 : 1).
b.      Sejarah Perkembangan Game
      Game adalah salah satu media yang berkembang sangat pesat 2 dasawarsa belakangan ini, mengalahkan laju perkembangan media film keluaran Hollywood sekalipun. Kalau di awal 1990-an game masih bisa dianggap sebagai komoditas anak-anak, di era 2000 ke atas, game sudah menjangkau berbagai bidang seperti hiburan
untuk semua kalangan, bisnis, simulasi, edukasi, dan juga pemelajaran virtual. Modal atau perputaran uang dalam industri game sangat besar dan pertumbuhannya sangat pesat (Henry, 2010 ; 8).
Game atau permainan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar, yaitu game fisik dan game elektronik. Game fisik adalah permainan yang berhubungan dengan gerak fisik. Sedangkan game elektronik adalah game yang menggunakan konsol.  Game elektronik atau selanjutnya bisa disebut video game pertama kali ditemukan oleh Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann. Penemuan ini dipatenkan menemukan Cathode-Ray Tube sebuah tabung vacum yang digunakan sebagai media untuk membuat simulasi kecepatan tembakan dan arah tembakan sebuah roket. Pada Februari 1951, Christoper Strachey memulai perkembangannya kearah pemrograman yang mulai menggunakan memori di mana aplikasinya diterapkan untuk kebutuhan para pilot. Dan penemuan baru terus berkembang hingga tahun 1959. Namun era perkembangan game dimulai setelah masa ini (Setiawan, 2014 : 1-2).
c.         Jenis Game
  Berdasarkan jenis “platform” atau alat yang digunakan game dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu (Afrian, 2014 : 45):
1)             Arcade games, yaitu sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah/ tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di desain untuk jenis video games tertentu.
2)        PC Games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan personal computers atau notebook.
3)        Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii.
4)        Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
5)        Mobile Games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.
d.      Manfaat Game
      Berikut ini adalah beberapa manfaat bermain game (Setiawan, 2014 : 2-3) :
1)        Sebagai sarana pendidikan. Game sebenarnya dapat membantu dalam proses pembelajaran pada anak-anak. Anak-anak cenderung menyukai media pembelajaran yang berbau visual.
2)        Sebagai fisioterapi. Game juga tidak hanya berupa tampilan visual yang mengharuskan pemainnya duduk di depan layar, namun juga ada yang membutuhkan keaktifan pemainnya misalnya dengan menari, atau bermain gitar
3)        Kebugaran dan gizi. Banyak ahli kesehatan atau kebugaran tubuh menggunakan media game sebagai sebuah proses menuju sehat.
4)        Respon yang lebih cepat. Mekanisme tubuh para pemain game menjadi semakin cepat dari sebelumnya setelah bermain game.
5)        Meningkatkan IQ. Anak-anak yang bermain game, tingkat kecerdasannya cenderung akan berbeda dengan anak non-gamer.
6)        Keterampilan sosial. Menjadi seorang gamer bukan berarti tidak punya teman atau tingkat individualitas meningkat. Bagi anak yang kurang percaya diri, game menjadi salah satu alternatif untuk bersosialisasi membuka diri dengan orang banyak.

7)        Koordinasi mata dan tangan. Latihan Koordinasi mata dan tangan sangat dibutuhkan pada usia anak. Latihan ini dapat meningkatkan ketangkasan dan melatih perhatian pada beberapa objek secara bersamaan. 
Mari Belajar Teknologi Informasi

0 Response to "Pengertian Game"

Post a Comment