Android adalah sebuah
sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem
operasi, middleware dan aplikasi. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang
untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Google
Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat
piranti lunak untuk ponsel/smartphone.
Kemudian untuk mengembangkan Android,
dibentuklah Open Handset
Alliance,
konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia (Murtiwiyati, et
al, 2013 : 2) .
Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut (Safaat, 2014 : 6-8):
a. Applications
dan Widgets
Application dan Widgets ini adalah layer
di mana kita bisa berhubungan dengan aplikasi saja, di mana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan
instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS,
kalender, peta, browser, kontak, dan
lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.
b. Applications Frameworks
Android
adalah “Open Development Platform”
yaitu Android menawarkan kepada
pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi
yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras,
akses informasi resources,
menjalankan service background,
mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan sebagainya.
Pengembang memiliki akses penuh menuju API
framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti.
Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan
kembali komponen yang sudah digunakan (reuse).
Sehingga bisa kita simpulkan Applications Frameworks ini adalah layer di mana para pembuat aplikasi melakukan
pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang
dan dibuat, seperti content providers
yang berupa sms dan panggilan telepon.
Komponen-komponen yang termasuk didalam Applications Frameworks adalah sebagai
berikut:
1) Views
2) Content
Provider
3) Resource
Manager
4) Notification
Manager
5) Activity
Manager
c. Libraries
Libraries
ini adalah layer di mana fitur-fitur Android
berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas kernel, Layer ini meliputi berbagai library
C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta:
1) Libraries media untuk pemutaran media audio dan video
2) Libraries untuk manajemen tampilan
3) Libraries Graphics
mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D
4) Libraries
SQLite untuk dukungan database
5) Libraries
SSL dan WebKit
terintegrasi dengan web browser dan security
6) Libraries
LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine embedded web view
7) Libraries
3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s
d. Android Run Time
Layer
yang membuat aplikasi Android dapat
dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine
(DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Core
Libraries: aplikasi Android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk
menterjemahkan bahasa java/c yang
ditangani oleh Core Libraries.
2) Dalvik
Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk
menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang
mampu membuat linux kernel untuk
melakukan threading dan manajemen
tingkat rendah.
e. Linux Kernel
Linux kernel
adalah layer dimana inti dari operating system dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur system processing, memory, resource, drivers, dan system-sistem operasi android lainnya. Linux kernel yang digunakan android
adalah linux kernel release 2.6.
0 Response to "Pengertian Android"
Post a Comment