Pengertian Bermain

Menurut Wong (2001), bermain merupakan terapi pada anak yang menjalani hospitalisasi. Kebutuhan bermain tidak berhenti selama anak sakit dan harus dirawatdirumah sakit. Hospitalisasi merupakan salah satu penyebab stres bagi anak, terutama disebabkan oleh perpisahan dari lingkungan. Anak yang sedang sakit hampir selalu memperlihatkan sikap yang sangat mudah tersinggung, mudah cemas, pemarah, agresif, penakut, curiga, dan sensitive (Hurlock,1991). Banyak faktor yang menyebabkan reaksi tersebut, antara lain karena cemas berpisah dari orang tua dan faktor usia (Alfiyanti, et al, 2007 : 36).
Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak, misalnya saja memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan-perasaan tertekan. Masih banyak lagi manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan bermain (Tedjasaputra, 2010 ; 38). Sejalan dengan berjalannya kognitif anak, Jean Piaget mengemukakan tahapan bermain sebagai berikut (Tedjasaputra, 2010 ; 26-27) ;
a.       Sensory Motor Play (± 3/4 bulan-1/2 tahun)
Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapat dikategorikan sebagai bermain. Kegiatan anak semata-mata merupakan kelanjutan kenikmatan yang diperolehnya. Berkaitan dengan kegiatan makan atau mengganti sesuatu.

b.      Symbolic atau Make Believe Play (±  2-7 tahun)
Symbolic atau Make Belive Play merupakan ciri periode pra operasional yang terjadi antara usia 2-7 tahun yang ditandai  dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak juga lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka ruang, kuantitas dan sebagainya.
c.        Social Play Games With Rules (±  8-11 tahun)
Dalam bermain tahap yang tertinggi, penggunaan simbol lebih banyak diwarnai oleh nalar, logika yang bersifat obyektif, Sejak usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rulers. Kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan permainan.
d.      Games With Rules and Sports (11 tahun keatas)
Kegiatan bermain ini masih menyenangkan dan dinikmati anak-anak, meskipun aturannya jauh lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang tergolong games seperti kartu atau kasti. Anak senang melakukannya berulang-ulang dan terpacu untuk mencapai prestasi sebaik-baiknya.



Mari Belajar Teknologi Informasi

0 Response to "Pengertian Bermain"

Post a Comment